Just Fun

Just Fun

Gadis itu berdiri menatap langit malam yang gelap melalui jendela kamarnya. Tanpa berniat untuk mengalihkan perhatiannya dari sang bulan yang dengan tenang bertengger manis di atas sana.
Bisakah aku hidup tenang tanpa ada seorangpun yang mengganggu
***
Seorang gadis tengah sibuk dengan buku di tangannya, duduk dengan tenang di teras balkon kamarnya. Beberapa kali terlihat tengah membenarkan letak kacamatanya.
Tak ada siapaun didalam sana, kecuali dirinya yang tengah membenamkan diri dengan kegiatan membacanya. Suasana yang tercipta masih sama, tenang dan damai—suasana yang sangat gadis itu sukai.
Well, setidaknya itu sebelum datang seorang lelaki yang berhasil mengacaukan suasana.
“Hei hei.. apa yang sedang kau lakukan?” suara berat khas seorang lelaki menyapa indra pendengarannya, membuatnya dengan reflek menoleh. Mendapati seorang lelaki dengan senyum aneh tengah berjalan ke arahnya.
“Kenapa kau bisa masuk?” tanya gadis itu balik dengan sinis.
“Tentu saja, pintunya tidak di kunci. Jadi aku bisa masuk” jawab lelaki yang sekarang sudah duduk di sebalah sang gadis dengan santai.
“Kau benar, pintunya memang sengaja tak ku kunci—“ balas gadis itu dengan kalimat yang sengaja digantungkan. Membuat lelaki di sebelahnya menoleh ke arahnya dengan tatapan yang menjijikan.
“tapi aku sudah memberi mantra, supaya kau tidak bisa masuk” lanjut gadis itu dengan datar.
“Benarkah? Ahh.. mungkin karena kekuatanmu masih terlalu rendah dibandingkan dengan kekuatanku. Karena itulah aku dapat dengan mudah membobol mantramu..” jawab lelaki itu dengan sombong.
“Tidak! itu tidak mungkin.. mantra yang kupakai adalah mantra yang sering ayah pakai. Dan itu selalu berhasil. Dan.. bukankah kalimat yang kau katakan tadi terbalik?” elak gadis itu, masih dengan wajah datarnya.
“Oohh.. begitu, memangnya mantra apa itu?” tanya lelaki itu datar.
“Mantra yang biasa ayah pakai untuk mencegah pasukan tikus menjijikkan masuk daerah rumah kita” jawabnya.
“Aa..” lelaki itu diam menatap gadis di sampingnya dengan tatapan ingin membunuh.
“Apa? Kenapa? Apa ada yang salah?” tanya gadis itu polos.
“TENTU SAJA! MEMANGNYA KAU PIKIR AKU INI TIKUS JELEK ITU APA??!” teriakkan lelaki itu terdengar sampai lantai bawah.
“Memangnya kau tidak merasa?” balas gadis itu. Lalu berdiri dari duduknya, berlari menjauh dengan menjulurkan lidahnya ke arah lelaki aneh yang hanya menumpang di rumahnya itu.
“YAK!! Kau takkan bisa lari dari ku!!” namun gadis itu masih tetap berlari, sekali-kali menjulurkan lidahnya.
“Kau pikir hanya kau yang punya kekuatan teleport?”
“Yang ku tahu, itu memang sebuah kebenaran” mereka tetap saling mengejar, dengan sekali-kali membuat satu samalain terjatuh atau berteleport ke tempat lain. Tanpa peduli kepada penghuni rumah lainnya.


“Oh.. astaga, betapa berisiknya mereka berdua”

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »